This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Cari Blog Ini

Minggu, 21 November 2021

Sosial media Saya

 Google : Ahmad Redha Zakaria 

Facebook : Ahmad Redha Zakaria 

Fanspage : Ahmad Redha Zakaria 

Twitter : Ahmad Redha Zakaria 

Instagram : jakasulaiman22

Instagram : ahmadredhazakaria

Youtube : Ahmad Redha Zakaria 

Silahkan follow ya guys. 

Kamis, 15 September 2016

fungsi jumper pada komputer


Baiklah kita fokuskan sebuah Jumper pada sebuah komputer. Fungsi Jumper ini dalam komputer digunakan untuk menyetting perlengkapan komputer sesuai dengan keperluan. Beruntunglah kita yang pada saat ini penyettingan lewat Jumper sudah mulai berkurang penggunaannya. Sebab, semua fungsi setting saat ini sudah menggunakan outo setting sehingga memudahkan pengguna atau perakit komputer untuk tidak banyak menggunakan Jumper.

Jumper pada komputer biasanya digunakan pada Motherboard, Harddisk dan Optical Disk, dan pada beberapa VGA Card tertentu. Tetapi karena penggunaannya lebih banyak pada Motherboard dan Harddisk serta Optical Disk, maka kita hanya akan membahas ketiga hal itu.

Jumper pada Motherboard
1. Jumper Clear CMOS
Jumper CMOS biasanya terletak di dekat Baterai CMOS. Biasanya terdapat 3 kaki (pin) pada jumper ini. Fungsinya adalah untuk menyimpan dan me-reset CMOS (sebuah IC program pada Motherboard) pada posisi default (Setting Awal/Pabrik).

Biasanya pada pin ke 1 dan 2 bila dihubungkan dengan sebuah Jumper maka CMOS pada posisi normal akan menyimpan setiap settingan yang kita ubah pada CMOS/BIOS. Dan bila Jumper kita ubah pada posisi 2 dan 3, maka komputer akan kembali pada posisi default.
Lalu untuk apa posisi default? Tentu saja, bila kita melakukan setting yang salah terhadap CMOS/BIOS maka bila terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bisa hidup, maka dengan melakukan Clear CMOS komputer akan kembali ke posisi awal sebelum kita melakukan perubahan pada CMOS/BIOS.

Begitu pula Jumper Clear CMOS ini bisa digunakan bila komputer tidak bisa hidup akibat kita lakukan perubahan pada hardware, misalnya processor, tetapi karena CMOS/BIOS anda telah menyimpan setting pada komputer yang lama dan tidak mampu membaca processor yang baru saja anda gantikan maka Jumper ini bisa anda gunakan.

Jumper ini juga digunakan bila anda lupa pada password yang anda buat di BIOS. Dengan melakukan Clear CMOS, maka password yang anda buat akan hilang dengan sendirinya.
2. Jumper Bus Clock/Bus Speed
Jumper ini berfungsi untuk menyeting Bus Clock pada processor. Pada saat ini, hampir bisa dibilang jumper ini jarang digunakan. Fungsi setting yang tadinya diatur olehjumper sekarang sudah dibuat outo atau bisa disetting lewat BIOS.


Pada gambar disamping ini adalah salah satu contoh dari komputer Pentium I, yang terdiri dari Bus 50, 55, 60, 66 dan 75. Bus ini terdapat pada processor. Disetiap Bus yang kita pilih, ada petunjuk mengenai penggunaan jumpernya.


3. Jumper Bus Ratio Seperti halnya jumper Bus Clock/FSB, jumper ini pun bisa dibilang sudah tidak dipergunakan kembali. Jumper ini adalah ratio perkalian dari processor. Misalnya processor Pentium I 133 MHz dengan Bus/FSB 66, maka Rationya adalah 2x. Maka kita melakukan setting sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada keterangan baik di Motherboard maupun buku manual.

4. Jumper VGA
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang menyediakan VGA onboardbeserta Slot VGA sebagai tambahan. Jumper, biasanya terdiri dari 3 kaki/pin yang digunakan untuk memilih apakah yang digunakan VGA onboard nya atau Slot VGA. Sama sepert jumper bus clock, jumper ini sudah jarang dipergunakan dan diganti dengan outo setting, sehingga tanpa melakukan setting apapun, VGA akan memilih sendiri yang mana yang dipergunakan.
5. Jumper Audio

Jumper Sound, adalah jumper yang dipergunakan untuk mengaktifkan suara. Jumper ini biasanya terdiri dari 10 pin berjejer dengan pin nomor 8 kosong. Bila anda mengaktifkan Audio di depan Casing, maka otomatis, soket Audio di casing telah mengaktifkanjumper Audio ini. Tapi bila tidak, persiapkanlah sebuahjumper untuk menghubungkan pin nomor 5 dan 6, juga pin nomor 9 dan 10, sebab bila tidak suara tidak akan keluar sekalipun driver telah masuk. Dan kejadian ini sering terjadi dimana Audio tidak bisa terdengar dan orang yang tidak mengerti akan kebingungan dan mengira Sound onboard dari Motherboard anda mati. 

6. Jumper USB Power


Anda pernah mengalami kejadian USB anda tidak bisa berfungsi? atau berfungsi hanya di Windows? Tidak di DOS (misalnya dengan penggunaan Keyboard USB)? Mungkin anda tidak mengaktifkan Jumper USB Power.



Jumper ini ada di hampir semua Motherboard yang memiliki USB Socket. Jumper ini terdiri dari 3 kaki/pin. Bila tidak dipasang, maka USB anda tidak akan berfungsi. Bila di pasang pada salah satu kaki, misalnya pin 1 dengan pin 2 atau pin 2 dengan pin 3, maka akan punya pengaruh yang berbeda. Yang satu tidak akan bisa mengaktifkan USB di DOS. 

7. Jumper Memory/RAM

Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang memiliki fasilitas 2 jenis Slot memory, misalnya Motherboard yang memiliki slot memory SDRAM dan DDR1, atau DDR1 dengan DDR2, maka untuk memilih salah satu slot diperlukan setting jumper memory.

Jumper pada Harddisk atau Optical Disk (CDRom, DVD, dll)J
umper pada Harddisk dan Optikal Disk biasanya untuk menentukan status pada harddisk atau optical disk. Status pada harddisk/optical disk apakah dia akan menjadi Master (tuan) atau Slave (budak).


Hal ini penting di perhatikan tatkala kita melakukan tundem (penggabungan harddisk dengan harddisk, atau harddisk dengan optical disk pada satu kabel). Bila status sama-sama master, maka keduanya tidak akan terdeteksi oleh Motherboard. Karena itu yang satu harus menjadi Master (tuan) dan yang satu menjadi Slave (budak).

Pada Motherboard tertentu, status Slave (budak) pada harddisk tunggal (tanpa melakukan tundem) tidak akan dapat di deteksi oleh Motherboard.

Selasa, 13 September 2016

Jenis-jenis manusia purba di indonesia

Manusia purba dan ciri-cirinya

Manusia Purba di Indonesia dan cirinya-cirinya
A. Meganthropus Palaeojavanicus
Meganthropus adalah jenis manusia purba yang tertua. Jenis makhluk manusia purba ini telah diprediksi hidup di sekitar dua atau satu juta tahun yang lalu di masa Pleistosen awal. Di tahun 1936 sampai 1941, seorang peneliti yang bernama G.H.R. von Koenigswald telah mengadakan penelitian pada sepanjang lembah sungai Bengawan Solo. Pada wilayah tersebut, von Koenigswald menjalankan penelitian-penelitian di tahun 1936 (di wilayah perning, Mojokerto), pada tahun 1939 (di wilayah penelitiannya yang terakhir ini ditahun 1941, von Koenigswald telah berhasil dalam menemukan fosil manusia purba di lapisan pleistosen yang paling tua (bawah). Hasil dari temuan fosil tersebut seperti rahang pada bagian atas dan bawah.
Manusia purba yang tertua yang sudah ditemukan oleh von Koenigswald di wilayaha Sangiran tersebut mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dibanding ukuran manusia purba yang lainnya. Manusia purba yang telah ditemukan oleh von Koenigswald itu disebut sebagai Meganthropus Palaeojavanicus atau manusia berukuran raksasa yang tertuan ini berasal dari pulau Jawa. Namun demikian, terdapat juga beberapa ahli yang berasumsi bahwa Meganthropus ini sebenarnya hanyalah Pithecanthropus itu juga, hanya saja ukuran badannya saja yang lebih besar dibandingkan Pithecantropus Erectus.
Fosil manusia purba ini disebut Meganthropus Palaeojavanicus atau manusia raksasa pada masa jawa kuno. Fosil ini merupakan fosil manusia purba yang tertua yang pernah ditemukan di Indonesia. Penemu meganthropus ini adalah Ralph von Koenzgswald yang menemukan fosil berupa rahang atas yang giginya lepas dan rahang bawah. Setelah ditemukan, peneliti mencoba mencari umur fosil Meganthropus Palaeojavanicus dengan menggunakan stratigrafi yang hasilnya umur fosil tersebut telah berumur 1 sampai 2 juta tahun lalu. WOWWW!!!
adapun ciri-ciri meganthropus paleojavanicus yang berhasil ditemukan peneliti yaitu sebagai berikut:
1. Memiliki tonjolan tajam yang ada di belakang kepala
2. Memiliki badan yang tegap
3. Memiliki pipi tebal dengan tonjolan kening yang terlalu mencolok.
4. Tidak memiliki dagu pada wajah.
5. Memiliki otot pada rahang besar yang kuat dan besar serta memiliki otot mengunyah dan gigi.
6. Ketertarikan makanannya yaitu pada tumbuh-tumbuhan

B. pithecontropus mojokertensis
Manusia kera dari mojokerto, merupakan manusia purba yang ciri-ciri dari pithcanthropus Mojokertensis yang bertujuan sebagai perbedaan dalam jenis-jenis pithecanthropus lainnya. Pithencahtropus Mojokertensis : G.H.R. Von Koenigswald pada sekitar tahun 1936-1941 melakukan penelitian manusia praaksara di sepanjang lembah pada aliran Sungai Bengawan Solo. Pada tahun 1939, von Koenigswald menemukan fosil yang tengkorak kanak-kanak di dekat Mojokerto. Berdasarkan taju puting dan sendi rahang bawahnya, diperkirakan usia makhluk itu 5-6 tahun. 
Ciri-Ciri utama Fosil Pithcanthropus Mojokertensis
  • berbadan tegak, 
  • mukanya menonjol ke depan 
  • kening tebal
  • tulang pipi yang kuat. 
C. pithecontropus erectus

Pithecanthropus erectus adalah sebagian jenis dari pithecanthropus, dengan ciri-ciri pithecanthropus yang membuat kita membedakan dan tempat ditemukannya Pithecanthropus Erectus. Pada tahun 1890, seorang ahli purbakala Belanda, Eugene Dubois menemukan fosil manusia purba di Desa Trinil (Ngawi), Jawa Timur. Daerah tersebut terletak di lembah Sungai Bengawan Solo. Hasil temuan fosil tersebut setelah diteliti dan direkonstruksi ternyata membentuk kerangka manusia yang menyerupai kera sehingga dinamakan Pithecanthropus Erectus. Berdasarkan penelitian pada temuan fosil yang ada, disimpulkan bahwa Pithecanthropus Erectus mempunyai ciri-ciri antara lain sebagai berikut..

Ciri-Ciri Pithecanthropus Erectus
  • Berbadan Tegap dengan alat pengunyah yang kuat. 
  • Tinggi badan berkisar 165-170 cm dengan berat badan kurang lebih 100 kg. 
  • Berjalan tegak. 
  • Makanannya masih kasar dengan sedikit pengolahan. 
  • Hidupnya diperkirakan satu juta sampai dengan setengah juta tahun yang lalu. 
C. pithecontropus wajakensis

 Homo Wajakensis merupakan jeni-jenis manusia purba jenis homo dengan ciri-ciri homo wajakensis agar kita lebih mudah membedakan manusia purba jenis homo. Pada tahun 1889, von Reitschoten menemukan fosil manusia purba jenis Homo di daerah Wajak dekat Campur Darat, Tulungagung (Jawa Timur). Temuan ini diselidiki pertama kali oleh Eugene Dubois yang berupa ruas leher dan tengkorak yang mempunyai isi kurang lebih 1.630 cc.

 Homo Wajakensis merupakan jeni-jenis manusia purba jenis homo dengan ciri-ciri homo wajakensis agar kita lebih mudah membedakan manusia purba jenis homo. Pada tahun 1889, von Reitschoten menemukan fosil manusia purba jenis Homo di daerah Wajak dekat Campur Darat, Tulungagung (Jawa Timur). Temuan ini diselidiki pertama kali oleh Eugene Dubois yang berupa ruas leher dan tengkorak yang mempunyai isi kurang lebih 1.630 cc.

D. pithecontropus solensis

Pithecanthropus Soloensis atau biasa disebut dengan Manusia kera dari Solo. Pithecanthropus soloensis merupakan jenis-jenis manusia purba setelah meganthropus dimana jenis manusia purba dikelompokkan menjadi meganthropus, pithecanthropus, dan homo, di ketiga kelompok tersebut terdapat jenis-jenis termasuk pithecanthropus soloensis merupakan kelompok dari pithecanthropis

Pithecanthropus Soloensis yang bertahan hidup sampai akhir Pleistosen Tengah adalah Pithecanthropus Soloensis, Fosil pertama ditemukan di Ngandong, di tepi sungai Bengawan Solo pada sekitar tahun 1931-1934. Para peneliti Pithecanthropus Soloensis, antara lain von Koenigswald, Oppennorth, dan Ter Haar. Hasil penemuan Pithecanthropus di lapisan Pleistosen Tengah mempunyai arti penting karena menghasilkan satu seri tengkorak berjumlah besar dalam waktu singkat pada satu tempat. Hasil temua itu berupa bagian atap tengkorak, tulang dahi, fragmen tulang pendinding, dan tulang kering. Dari temuan tersebut, jenis kelamin, usia, bahkan kapasitas otaknya dapat diukur.